Sistem Budidaya Ikan Dengan Wadah Kolam Terpal dan Cara Pembuatannya
Salah satu metode budidaya ikan yang cukup populer yaitu budidaya ikan dengan sistem penggunaan wadah kolam pemeliharaan dari terpal. Pemilihan jenis kolam akan sangat bergantung pada tujuan beternak ikan. Jika mempertimbangkan masalah biaya, mobilitas, dan kemudahan pengembangannya, kolam terpal merupakan salah satu pilihan yang terbaik. Kolam terpal dapat digunakan untuk tempat budidaya berbagai jenis ikan seperti Lele, Gurami dan Patin serta berbagai macam jenis ikan hias. Budidaya ikan di kolam terpal memiliki keunggulan dibanding di kolam tembok atau kolam tanah.
Sejarah diciptakannya kolam terpal
Di daerah Kabupaten Sumbawa Barat dan Pulau Sumbawa pada umumnya merupakan dacrali dengan curah hujan yang relative sedikit. Banyak lahan tidurdan lahan kering yang tidak tergarap akibat kurangnya air untuk kegiatan pertanian. Dengan melihat kenyataan yang demikian, maka dilakukan usaha menghidupkan kegiatan pertanian dengan membuat tendon air untuk mengatasi kekurangan air dengan menggunakan terpal sebagai penampungan air yang akan digunakan mengairi tanaman. Adapun sumber air digunakan sumur galian dan sumur bor. Air yang ada di dalam terpal digunakan untuk memelihara ikan lele dumbo. Sisa buangan/limbah tendon sudah melalui proses penyuburan secara alami dari hasil metabolisme ikan, hancuran pakan ikan berupa dedaunan dan kotoran ayam yang ada di atas kolam dialirkan pada lahan pertanian merupakan air yang mengandung pupuk organic yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Teknologi budidaya ikan dengan menggunakan plastic atau terpal sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat perikanan, dibeberapa daerah sudah banyak diterapkan teknologi kolam plastik. Ada beberapa perbedaan kolam terpal yang lazim digunakan pada umumnya yaitu terletak pada lokasi dan kegunaannya. Tendon air yang kini diterapkan bisa digunakan pada lahan kering dengan pemanfaatan limbah buangan atau limpasan airnya dapat digunakan untuk mengairi lahan pertanian. Teknologi tendon air ini disinergikan dengan kegiatan pertanian hortikultura yang dapat menghasikan produk pertanian yang tinggi dan ramah lingkungan.
Berawal dari penerapan konsep pertanian terpadu (integrated farming) dilahan marginal (kering), dimana dalam satu unit lahan pertanian dapat diaplikasikan beberapa kegiatan antara lain kegiatan pertanian tanaman pangan, kegiatan budidaya perikanan (pembesaran lele) dan kegiatan peternakan dengan memelihara ayam diatas kolam terpal atan dikenal LONGYAM (kolong ayam). Semua sub kegiatan merupakan mata rantai yang saling terkait dan saling membutuhkan (bersimbiosis) satu sama lainnya. Penerapan pertanian terpadu terutama pada lahan yang kekurangan air sangat bermanfaat bagi petani dan memberikan keuntungan ganda.
Kelebihan Kolam Terpal
1.Dapat di aplikasikan pada daerah kurang air
Budidaya ikan dapat dilakukan di pesisir pantai bertanah pasir yang kurang mampu menahan air (porous) dan air akan terus berkurang karena langsung meresap ke tanah. Kolam terpal inilah solusi yang tepat jika ingin mencoba usaha budidaya ikan.
2. Suhu air dikolam terpal lebih stabil
Kolam terpal mampu menahan perubahan suhu kolam yang terjadi saat perubahan musim dengan cara menebarkan sekam pada dasar kolam (alas) sebelum terpal di pasang. Pada musim kemarau, alas sekam tersebut disiram air agar cepat busuk. Proses pembusukan sekam ini kemudian menghasilkan panas yang pada akhirnya mampu menjaga suhu air di kisaran ideal untuk budidaya ikan.
3. Panen ikan lebih mudah
Pemanenen kolam terpal jauh lebih mudah karena kolam terpal mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil dari kolam tanah pada umumnya, disamping itu proses pengeringan air hanya memerlukan waktu yang singkat.
4. Pengeringan kolam terpal lebih cepat
Proses pembersihan dan pengeringan kolam terpal sebelum digunakan kembali akan lebih cepat dibanding dengan kolam tanah. Proses pembersihan dan pengeringan untuk memutus mata rantai bibit penyakit. Kolam terpal hanya memelukan waktu beberapa jam saja atau paling lambat 2 hari untuk proses pengeringan.
5. Jarang ditemui hama dan penyakit
Hama pemangsa khususnya benih ikan, jarang ditemui di kolam terpal. Ikan yang di budidayakan pada kolam terpal relatif jarang terserang penyakit.
6.Kelangsungan hidup ikan lebih tinggi
Kualitas air yang lebih terkontrol serta minimnya serangan hama/penyakit maka kelangsungan hidup (survival rate) ikan yang dibudidayakan lebih tinggi. Pada kolam terpal, kelangsungan hidup ikan lele bisa mencapai 95 %. Meskipun memiliki beragam keunggulan pada penggunaan kolam terpal, terdapat pula kekurangannya khususnya untuk budidaya ikan dalam jangka panjang, kolam tanah permanen akan lebih cocok untuk budidaya ikan sebagai bisnis dan pemasukan utama.
Kekurangan Kolam Terpal
Berikut beberapa kelemahan kolam terpal dibandingkan dengan kolam tanah maupun kolam beton:
Ada dua model kolam terpal yang dapat dibuat menurut lokasi dan kemudahan dalam mendapatkan bahan bakunya yaitu:
Model kolam terpal dinding pancang
Teknologi budidaya ikan dengan menggunakan plastic atau terpal sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat perikanan, dibeberapa daerah sudah banyak diterapkan teknologi kolam plastik. Ada beberapa perbedaan kolam terpal yang lazim digunakan pada umumnya yaitu terletak pada lokasi dan kegunaannya. Tendon air yang kini diterapkan bisa digunakan pada lahan kering dengan pemanfaatan limbah buangan atau limpasan airnya dapat digunakan untuk mengairi lahan pertanian. Teknologi tendon air ini disinergikan dengan kegiatan pertanian hortikultura yang dapat menghasikan produk pertanian yang tinggi dan ramah lingkungan.
Berawal dari penerapan konsep pertanian terpadu (integrated farming) dilahan marginal (kering), dimana dalam satu unit lahan pertanian dapat diaplikasikan beberapa kegiatan antara lain kegiatan pertanian tanaman pangan, kegiatan budidaya perikanan (pembesaran lele) dan kegiatan peternakan dengan memelihara ayam diatas kolam terpal atan dikenal LONGYAM (kolong ayam). Semua sub kegiatan merupakan mata rantai yang saling terkait dan saling membutuhkan (bersimbiosis) satu sama lainnya. Penerapan pertanian terpadu terutama pada lahan yang kekurangan air sangat bermanfaat bagi petani dan memberikan keuntungan ganda.
Kelebihan Kolam Terpal
1.Dapat di aplikasikan pada daerah kurang air
Budidaya ikan dapat dilakukan di pesisir pantai bertanah pasir yang kurang mampu menahan air (porous) dan air akan terus berkurang karena langsung meresap ke tanah. Kolam terpal inilah solusi yang tepat jika ingin mencoba usaha budidaya ikan.
2. Suhu air dikolam terpal lebih stabil
Kolam terpal mampu menahan perubahan suhu kolam yang terjadi saat perubahan musim dengan cara menebarkan sekam pada dasar kolam (alas) sebelum terpal di pasang. Pada musim kemarau, alas sekam tersebut disiram air agar cepat busuk. Proses pembusukan sekam ini kemudian menghasilkan panas yang pada akhirnya mampu menjaga suhu air di kisaran ideal untuk budidaya ikan.
3. Panen ikan lebih mudah
Pemanenen kolam terpal jauh lebih mudah karena kolam terpal mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil dari kolam tanah pada umumnya, disamping itu proses pengeringan air hanya memerlukan waktu yang singkat.
4. Pengeringan kolam terpal lebih cepat
Proses pembersihan dan pengeringan kolam terpal sebelum digunakan kembali akan lebih cepat dibanding dengan kolam tanah. Proses pembersihan dan pengeringan untuk memutus mata rantai bibit penyakit. Kolam terpal hanya memelukan waktu beberapa jam saja atau paling lambat 2 hari untuk proses pengeringan.
5. Jarang ditemui hama dan penyakit
Hama pemangsa khususnya benih ikan, jarang ditemui di kolam terpal. Ikan yang di budidayakan pada kolam terpal relatif jarang terserang penyakit.
6.Kelangsungan hidup ikan lebih tinggi
Kualitas air yang lebih terkontrol serta minimnya serangan hama/penyakit maka kelangsungan hidup (survival rate) ikan yang dibudidayakan lebih tinggi. Pada kolam terpal, kelangsungan hidup ikan lele bisa mencapai 95 %. Meskipun memiliki beragam keunggulan pada penggunaan kolam terpal, terdapat pula kekurangannya khususnya untuk budidaya ikan dalam jangka panjang, kolam tanah permanen akan lebih cocok untuk budidaya ikan sebagai bisnis dan pemasukan utama.
Kekurangan Kolam Terpal
Berikut beberapa kelemahan kolam terpal dibandingkan dengan kolam tanah maupun kolam beton:
- Rawan bocor
- Mudah lapuk karena hujan
- Kurang bertahan lama
- Usia rata-rata kolam terpal hanya sekitar 2 tahun.
- Miskin ion-ion dan mineral dari tanah
- Tanah berfungsi sebagai penstabil ion dalam air. Miskinnya ion-ion dan mineral disebabkan karena kolam terpal tidak memiliki sumber ion dan mineral kecuali jika pemilik menambahkan zat tambahan seperti mineral kedalam kolam. Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan ikan yang ada.
- Air kolam lebih cepat bau
- Kolam terpal tidak memiliki bakteri yang berfungsi sebagai perombak bahan organik dan penyuplai mineral bagi bakteri seperti pada kolam tanah, sehingga air kolam lebih cepat bau.
Ada dua model kolam terpal yang dapat dibuat menurut lokasi dan kemudahan dalam mendapatkan bahan bakunya yaitu:
Model kolam terpal dinding pancang
Cara pembuatanya adalah:
1. Sebelum membuat kolam terpal terlebih dahulu ditentukan terlebih dahulu lokasi yang tepat dalam membuatnya. Yang harus diperhatikan tingkat kemiringan lahan, sehingga dapat dengan mudah untuk mengalirkan air kelahan pertanian. Kolam terpal sebaiknya dibangun di atas lahan yang agak tinggi dan tidak jauh dari sumber air (sumur yang dibuat)
2. Sebelum dibuat kolam terpal harus sudah ada sumur bor diameter 6 inchi atau sumur gali
3. Fasilitas yang lain adalah mesin pompa air bensin/solar dengan kekuatan 5,5 pk dengan pipa sedot berdiameter 2-3 inchi
4. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan yaitu: alat-alat berupa parang, gergaji, palu, cangkul, sekop dll
Baca Juga
- Panduan Singkat Budidaya Ikan: Langkah demi Langkah Menuju Keberhasilan
- Budidaya Pembesaran Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch) di Keramba Jaring Apung
- Lengkap Cara Budidaya Pembenihan dan Pembesaran Lobster Air Tawar (LAT)
- Sekilas Pelaksanaan Budidaya Ikan Belut
- Tahapan Kegiatan Budidaya Pembenihan Ikan Lele (Clarias Sp.)
6. Ratakan tanah dasar yang akan dibuat kolam dengan cangkul dan sekop, buanglah kerikil atau bekas akar kayu yang dapat membuat terpal bocor
7. Ukur lokasi berbentuk segi empat menurut ukuran terpal jika ukuranterpal berukuran 7 x 9 meter maka ukuran dasamya yang harus dibuat adalah 6 x 8 meter dikurang dengan ketinggian terpal 1 meter
8. Pasang patok kayu tegak lurus/vertical dengan menggali atau dipukul dengan palu sampai betul-betul kuat untuk menahan tekanan air nantinya
9. Potong dinding menurut ukuran tinggi kolam yaier dengan panjang 6 meter jika kurang bisa disambung
10. Pasang dinding pada tiang pancang dengan paku atau dinding tidak ada yang menonjol agar terpal yang akan dipasang tidak mudah robek
11. Pasang terpal menurut bentuk dan ukuran kolam kemudian pasang bambu di atas patok, terpal diikatkan sisinya ke bambu dengan tali nilon tidak terlalu kencang agar elastis jika diisi air
12. Lubang sudut terpal dan pasang pipa paralon untuk tidak bocor terpal di ikat dengan ban motor sampai kencang
13. Buatlah saluran keliling
14. Pasang saringan pada pipa pembuangan, kolam terpal siap diisi dengan air dan beberapa hari kemudian kolam siap ditebar ikan lele
Model kolam terpal pematang tanah
1. Persiapan sama dan poin 1 s/d 4
2. Ukur lahan yang akan dibuat kolam, kemudian bersihkan dan ratakan dasamya
3. Buat profil dari bambu dan tali ukur lebar dan tinggi (lebar bawah pematang 1-1,5 meter lebar atas 50-75 cm dengan ketinggian 1 meter pematang yang akan dibuat jika ukuran terpal 7 x 9 meter maka lebar kolam yang dibuat adalah 6 x 8 meter dengan ketinggian pematang 75 cm 4. Setelah dibuat propilnya maka mulai pematang dibuat dengan mengambil tanah urukan dan luar kolam dan galian saluran keliling sampai ketinggian 75 cm
5. Pasang terpal dengan tinggi 75 cm sedangkan sisa terpal sepanjang 25 cm diletakkan mendatar di atas pematang
6. Tutup lagi atas terpal dengan tanah berumput sampai ketinggian satu meter
7. Lubangi sudut terpal bagian bawah dan pasangkan pipa paralon lalu diikat kuat dengan karet ban motor
8. Pasang saringan pada pipa pembuangan dan kolam siap di isi air dan ditebar ikan
Cara Membuat Lubang Saluran Outlet pada kolam terpal
Dapat digunakan pipa paralon (PVC) berdiameter 1,5" (inch) sepanjang 1 meter dengan sok penyambung yang sesuai untuk pipa paralon tersebut. Tentu saja Anda dapat menggunakan diameter dan ukuran panjang pipa paralon (PVC) serta sok penyambung yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan.
1. Siapkan beberapa alat dan bahan sebagai berikut.
- 1 pipa paralon (PVC)
- type D berdiameter 1,5" sepanjang lk 1 m atau lebih (sesuaikan dengan kebutuhan)
- 1 sok penyambung untuk pipa PVC 1,5". Pilihlah sok penyambung yang berkualitas baik
- 1 sok penutup, sesuai ukuran pipa PVC 1,5"
- 1/2 lembar kertas gosok (amplas/ amril), pilihlah type yang sedikit kasar (No 1 atau 1 1/2)
- 1 mata gergaji besi
- 1 mata pisau/ cutter (ukuran sedang) dan juga lembaran terpal yang akan Anda gunakan sebagai media (kolam) pemeliharaan ikan
3. Sisipkan bagian ujung lembaran amplas pada lubang yang dibuat sebelumnya dan putarlah lembaran amplas tersebut mengelilingi ujung pipa paralon sehingga terbalut sempurna.
4. Ujung pipa paralon yang telah terbalut amplas kemudian dimasukkan kelubang sok penyambung. Lakukan secara perlahan dan hati-hati sehingga tidak terjadi sobekan atau lipatan pada kertas amplas tersebut.
5. Putarlah ujung pipa berikut amplas pembalutnya di dalam lubang sok penyambung, pastikan putaran pipa adalah searah dengan proses pembalutan amplas. Lakukan beberapa putaran hingga diperoleh tingkat kekasaran yang merata pada sisi dalam lubang sok. Jika sudah, cabutlah pipa paralon berikut ampas dari lubang sok penyambung tersebut dengan sedikit tarikan sambil tetap mempertahankan arah putaran.
6. Lepaskan amplas dari ujung pipa paralon (PVC) kemudian letakkan lembaran terpal secara tegak lurus pada ujung pipa paralon (PVC) pada lokasi dimana lubang pembilas pada terpal akan dibuat kemudian pada sisi terpal yang berlawanan dipasang sok penyambung (yang sisi/ bagian dalamnya telah dikasarkan) lalu tekanlah sok secara perlahan hingga pipa paralon dan lembaran terpal masuk ke dalam lubang sok. Agar diperoleh sambungan yang benar-benar rapat, proses penekanan dapat dibantu dengan memukulkan sebatang kayu pada permukaan sok secara perlahan agarbagian terpal yang berada dalam jepitan sok dan pipa PVC tidak sampaicacat/ sobek.
7. Buatlah sayatan pada berbentuk 'cross' atau 'X' pada permukaan terpal dengan menggunakan ujung pisau tajam (cutter) secara hati-hati. Usahakan setiap ujung sayatan tidak sampai menyentuh bagian tepi sisi dalam sok penyambung. Potonglah bagian terpal di sekeliling sisi dalam sok penyambung dengan menggunakan pisau (cutter) hingga diperoleh lubang yang rapi.
Masalah yang sering ditemukan pada kolam terpal adalah kebocoran akibat robek pada tiap lipatan dan akibat gigitan tikus. Untuk memperbaiki kolam yang robek dapat menggunakan lem aibon. Dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Keringkan kolam terpal
- Amplas pada sisi-sisi bagian yang bocor lalu oleskan lem
- Siapkan sepotong terpal untuk menambal bagian yang bocor, amplas dankemudian oleskan lem
- Biarkan selama 5 menit
- Tempelkan sepotong terpal tadi pada bagian yang bocor
- Setelah 1 jam kolam sudah dapat digunakan kembali
Post a Comment for "Sistem Budidaya Ikan Dengan Wadah Kolam Terpal dan Cara Pembuatannya"
Post a Comment