Sekilas Metode Budidaya Pembenihan Ikan Betutu

Ikan betutu dapat memijah secara alami dan tidak membutuhkan perlakuan yang rumit. Namun untuk kontinuitas produksi sepanjang musim diperlukan sistem budidaya terkontrol sehingga tidak merusak kelestarian alam. Di alam, betutu akan kawin pada musim penghujan di tempat yang berpasir bersih. Ikan ini kawin secara berpasangan. Telurnya akan dietakkan di dasar atau ditempelkan pada substrat, pinggiran batu, atau akar pokok kayu yang bersih. Telurnya akan tampak seperti kabut atau kapas yang sangat lembut dan halus yang menempel pada substrat.
Induk betutu umumnya dikumpulkan dari alam sebab perlu waktu yang lama dan pakan yang sangat banyak untuk menghasilkan induk di kolam. Induk-induk ini umumnya dikumpulkan di antara betutu dewasa dan diseleksi yang memiliki badan sehat. Induk jantan dapat dibedakan dari induk betina dengan melihat ciri-ciri morfologis sebagai berikut, ciri induk yang berkualitas.
Betina: Badannya berwana lebih gelap. Bercak hitam lebih banyak. Papila urogenital berbentuk tonjolan memanjang yang lebih besar. membundar. warnanya memerah saat menjelang memijah. Ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan jantan pada umur yang sama. Berbadan sehat, dan dewasa.
Pemijahan secara alami dilaksanakan di kolam pemijahan yang berukuran 20 x 10 m2 dengan kedalaman air 70-80 cm atau pada bak semen yang lebih sempit. Debit air dijaga sekitar 25 liter/menit. pada kolam pemijahan dilengkapi dengan sarang berbentuk segitiga yang terbuat dari asbes yang disatukan, berukuran 30 cm. Tempat penempel telur ini sekaligus menjadi kolektor telur.
Induk dipersiapkan terlebih dahulu. Untuk kolam pemijahan seluas 200 m2, dapat disiapkan induk yang rata-rata berukuran 300 g sebanyak 35-40 pasang. Sementara untuk kolam kecil, dengan luas 8 m2, dapat dimasukkan induk sebanyak 3-4 pasang. Sebelum induk dimasukkan, kolam pemijahan dilengkapi dengan sarang pemijahan berupa segitiga yang dibuat dari asbes. Ukuran panjang segitigiga 30 cm yang diikat dengan kawat dan diberi pelampung untuk mempermudah mengetahui keberadaannya. Induk dimasukkan ke dalam kolam pemijahan setelah kolam terisi air setinggi 40-45 cm. Selama proses pemijahan, sebaiknya kolam memperoleh pergantian air secara kontinyu. Proses pergantian air secara kontinyu ini terbukti mampu merangsang pemijahan hampir semua jenis ikan secara alami.
Tingkah laku pemijahan ikan betutu meliputi 5 tahap, yaitu membentuk daerah kekuasaan, membuat sarang pemijahan, proses kawin, memijah dan meletakkan telurnya pada sarang, dan menjaga telurnya. Pemijahan biasanya terjadi pada malam hari, tetapi tidak jarang pada Siang hari betutu juga memijah. Ikan ini akan kawin di dalam segitiga sarang pemijahan. Selanjutnya, telur yang dihasilkan akan ditempelkan ke dalam kotak segitiga sarang pemijahan tersebut.
Penetasan Telur dan Perawatan Benih
Telur ikan betutu berbentuk lonjong, transparan. Ukurannya sangat kecil, kira-kira hanya bergaris tengah 0,83 mm. Telur tersebut melekat pada dinding sarang. Setelah kontak dengan air selama 10-15 menit, membran vitelinya akan mengembang terns dan panjang telur meningkat sekitar 50 % hingga telur berukuran 1,3 mm. Penetasan telur dilakukan di akuarium dengan mengangkat sarang pemijahan yang telah berisi telur. Sebuah sarang pemijahan bisa ditempati oleh sepasang induk, tetapi bisa juga ditempati beberapa ekor induk. Kapasitas akuarium sebaiknya minimal 60 liters. Untuk menjamin proses penetasan, diberi aerasi agak kuat, dan ditetesi beberapa tetes Malachytgreen atau Metilen blue untuk mencegah jamur (fungi).
Pemberian pakan berupa pakan alami maupun pakan pelet yang telah dilunakkan dilakukan setelah cadangan makanan larva yang baru menetas telah habis. Pemberian pakan kita lakukan sesuai dengan kebutuhan ikan yaitu 3x sehari pada pagi hari, siang dan sore secara adlibitum. Setelah ikan mulai bertambah besar selanjutnya kita pindahkan ke kolam pendederan hingga bisa dipanen untuk dijadikan bibit yang akan dibesarkan ataupun di jual.
Pendederan
Pendederan dimaksudkan untuk memelihara larva yang baru menetas dan sudah habis kuning telurnya (yolk sack) ke dalam kolam untuk memperoleh ikan yang seukuran sejari (fingerling). Pendederan biasanya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pendederan I dan pendederan II. Pendederan I dilakukan di dalam bak atau kolam yang lebih kecil, berukuran 5 m x 2 m dengan kedalaman 1 m. Kolam ini dipasangi hapa dengan ukuran mata 500 mikron (0,5 mm) yang berukuran 100 cm x 75 cm dan tinggi 60 cm.
Banyaknya hapa yang dipasang tergantung benih yang akan ditebar. Kepadatan penebaran di dalam hapa pada pendederan I yaitu 30.000 ekor /m2 atau 30 ekor/liter air. Jadi, ke dalam bak tersebut dapat ditampung sebanyak 100.000-150.000 ekor larva, hasil dari 3-5 buah sarang, dengan kedalaman air 50 cm. Lama pemeliharaan di dalam pendederan I ini yaitu 2 bulan.
Pembesaran
Pembesaran dimaksudkan untuk menghasilkan betutu berukuran konsumsi. Kolam yang dibutuhkan seluas 200-600 m2. Kolam diusahakan memperoleh air barn dengan konstruksi pematang kolam dari tanah dengan terlebih dahulu dipastikan tidak bocor. Idealnya kolam betutu dengan pematang yang ditembok. Di dalam kolam ditempatkan beberapa tempat persembunyian berupa ban bekas atau dawn kelapa karena betutu menghendaki lingkungan yang agak remang-remang. Kolam dipupuk terlebih dahulu dengan kotoran ayam dengan dosis 0.5-1.5 kg/m2. Kolam diairi dengan air yang sudah lewat saringan.
Post Search:
"Teknik Pembenihan Ikan Betutu yang Efektif"
"Pemilihan Induk Ikan Betutu Berkualitas"
"Perawatan Larva Ikan Betutu yang Optimal"
"Pengelolaan Kolam Pembenihan Ikan Betutu"
"Sistem Filtrasi untuk Pembenihan Ikan Betutu"
"Pengendalian Kualitas Air dalam Pembenihan Ikan Betutu"
"Penggunaan Hormon pada Pemijahan Ikan Betutu"
"Manajemen Kepadatan Populasi dalam Pembenihan"
"Pengaturan Suhu dan Cahaya Ideal untuk Pembenihan"
"Pengolahan Pakan untuk Larva Ikan Betutu"
"Penyakit Umum pada Pembenihan Ikan Betutu"
"Teknologi Terbaru dalam Pembenihan Ikan Betutu"
"Peran Biosecurity dalam Pembenihan Ikan Betutu"
"Pemasaran Bibit Ikan Betutu dari Pembenihan"
"Penerapan Prinsip Konservasi dalam Pembenihan"
"Inovasi dalam Pembenihan Ikan Betutu"
"Strategi Pemeliharaan Larva Ikan Betutu"
"Pembenihan Ikan Betutu Berkelanjutan"
"Monitoring Pertumbuhan Larva Ikan Betutu"
"Peluang Bisnis Pembenihan Ikan Betutu"
Post a Comment for "Sekilas Metode Budidaya Pembenihan Ikan Betutu"
Post a Comment