Pemeliharaan dan Seleksi Induk Untuk Menghasilkan Ikan Yang Berkualitas Pada Ikan Koi
Seleksi induk ikan koi memegang peranan penting dalam keberhasilan budidaya ikan koi. Indukan yang bagus secara genetis, akan menghasilkan koi yang bagus pula. Dalam hal ini faktor keturunan dapat dioptimalkan dalam pemeliharaan dan pemilihan induk ikan koi sebelum dipijahkan.
Pemeliharaan Induk Ikan Koi
Pemeliharaan induk dilakukan pada kolam induk. Artinya induk koi dipelihara pada kolam khusus untuk induk. Antara induk jantan dan induk betina haruslah ditempatkan secara terpisah. Hal ini dimaksudkan agar pada saat induk dipijahkan tidak perlu dilakukan pemberokan.
Induk jantan dan betina harus dipisah meskipun masing-masing terdiri dari beberapa jenis. Jadi untuk satu kolam induk jantan bisa terdiri dari banyak pejantan dari beberapa jenis. Demikian pula dengan induk betina. Secara umum kolam untuk pemeliharaan induk hampir sama dengan kolam pembesaran. Kedalaman kolam sebaiknya lebih dari 1.5 meter. Tentu saja kolam yang lebih dalam akan lebih bagus. Bagi induk jantan, kolam dapat dibuat lebih dangkal. Hal ini disebabkan badan induk betina lebih besar dibanding dengan induk jantan. Luas kolam pemeliharaan induk minimum 4x5 m². Kolam seluas itu bisa digunakan untuk memelihara 20 ekor induk betina atau 40 ekor induk jantan. Dapat juga dipelihara dengan sistem kolam air deras yang dimaksudkan agar ikan koi tetap dalam kondisi sehat karena terus menerus bergerak.
Pakan Yang diberikan biasanya berupa pelet. Jumlah pakan yang diberikan 3-5% dari berat total ikan. Pelet berukuran 8 mm sangat cocok untuk induk. Biasanya pada saat berumur lebih dari 2 tahun, ukuran koi telah mencapai lebih dari 60 cm. Sering kali induk ikan koi diberi pakan tambahan berupa sawi dan udang segar. Pemberiannya dilakukan sekitar seminggu sekali. Pemberian vitamin yang dicampur dengan pakan perlu dilakukan sekali sekali untuk menjaga kesehatan induk koi.
Vitamin dan obat juga dapat diberikan dengan dicampurkan pada air kolam. Salah satu jenis vitamin koi yaitu Vitamin Hobie, produksi dari Hanura koi, bisa deberikan dengan cara melarutkannya ke dalam kolam. Untuk air sebanyak 200 liter, dapat diberikan satu kaplet Hobie. Pemberian dilakukan 1 minggu sebelum induk dipijahkan. Pemberian hobi ini sebaiknya dilakukan 2 hari sekali.
Seleksi Induk Koi
Secara singkat memilih induk ikan koi harus memenuhi bebrapa syarat kriteria yaitu; pertama, induk harus berumur lebih dari 2 tahun. Kedua, koi impor dari jepang harus diketahui peternaknya, karena setiap peternak di jepang memilih jenis ikan koi yang khas. Ketiga, jenis hampir mendekati, misalnya kohaku dengan kohaku. Keempat, bentuk badannya bagus, tampak dari punggung atau atas seperti torpedo.
Induk yang baik untuk dipijahkan adalah induk yang sudah matang kelamin. Artinya, induk jantan sudah memiliki banyak sperma (berumur lebih dari 2 tahun) dan induk betina sudah memiliki banyak telur yang matang (berumur lebih dari 3 tahun). Dalam kondisi demikian, kedua induk bisa menjadi induk yang produktif, yakni bisa menghasilkan telur yang banyak dan bisa melakukan pembuahan dengan sempurna.
Baca Juga
- Panduan Singkat Budidaya Ikan: Langkah demi Langkah Menuju Keberhasilan
- Budidaya Pembesaran Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch) di Keramba Jaring Apung
- Lengkap Cara Budidaya Pembenihan dan Pembesaran Lobster Air Tawar (LAT)
- Sekilas Pelaksanaan Budidaya Ikan Belut
- Tahapan Kegiatan Budidaya Pembenihan Ikan Lele (Clarias Sp.)
Hal yang tidak boleh dilupakan adalah kedua induk harus dalam kondisi sehat, tidak cacat, kondisi sirip seimbang dan kondisi fisik tidak loyo. Perbandingan induk dalam kolam pemijahan nantinya adalah satu ekor induk betina dengan 5 ekor induk jantan. Alasannya jika salah satu induk jantan enggan memijah, masih ada induk jentan yang lain yang siap membuahi si betina.
Penampilan fisik induk ikan koi memang dapat dijadikan patokan kualitas indukan. Meskipun demikian, sebenarnya masih diperlukan tambahan informasi berupa faktor genetis. Faktor-faktor unggul dari induk juga harus diketahui. Namun seringkali terlalu sulit bagi breeder untuk mengetahui faktor genetis tersebut. Untuk itu penampakan fisik dijadikan standar pemilihan induk koi. Harapannya, dengan penampakan fisik yang baik, secara gentis pun berkualitas. Upaya itu ditambah dengan mengetahui breeder tempat koi berasal. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui keturunan induk. Beberapa breeder dijepang menyertakan sertifikat yang menunjukan jalur keturunan induk koi.
Secara umum tubuh ikan koi betina lebih besar dibandingkan ikan koi jantan. Jika dilihat dari atas, bagian perut induk betina tampak membuncit kesamping. Sementara perut induk ikan koi jantan tampak lebih langsing. Pada induk jantan, di bagian sirip dadanya tampak bintik-bintik putih mirip garam. Bintik ini menandakan bahwa induk jantan sudah matang kelamin. Untuk indukan sebaiknya dipilih induk jantan yang gerakannya gesit. Pada saat diseleksi, tubuh koi indunk jantan di streeping. Streeping adalah memijat tubuh ke arah kelamin. Jika pada saat Striping muncul cairan putih atau sperma, berarti induk siap memijah.
Ada 3 faktor untam yang perlu diperhatikan dalam memilih ikan koi yang hendak dijadikan induk. Kriteria tersebut mirip dengan pemilihan koi berkualitas. Hanya saja jika memilih induk, faktor kematangan sangatlah penting. Artinya, koi yang berkualitas baik juga akan menjadi induk koi berkualitas jika telah matang kelamin. Berikut Kriteria calon induk ikan koi :
1. Bentuk Tubuh
- Bentuk tubuh ideal. Perbandingan antara tinggi dan panjang adalah 1 : 2.3 - 3.
- Jika dilihat dari atas, garis punggungnya tampak lurus alias tidak melengkung.
- Pilih koi yang berenang dengan tenang dan seimban. Gerakan seimbang dipengaruhi oleh posisi sirip yang simetris berpasangan.
- Sirip dada dan sirip perut harus sama besar. Sementara itu, ukuran sirip punggung dan sirip ekor harus proporsional dengan tinggi dan panjang tubuh.
- Bentuk kepala, mata, mulut, dan insang harus proporsional atau serasi.
- perhatikan juga bentuk hidungnya. Hidung sebaiknya tidak terlalu keluar atau tenggelam tertimbun daging. Hidung yang terbuka seringkali akibat bekas luka yang menyerang insang.
- Pilih warna yang cemerlang dan kontras. demikian juga pola warnanya, harus memiliki batas yang jelas. Meskipun demikian, pada induk sering kali pola dan warna telah memudar.
- Pertemuan antara warna merah dan putih harus berbatas tajam, tidak ada gradasi atau bayangan warna merh. Terjadinya gradasi warna sering dijumpai pada koi lokal.
- Pilih koi yang sehat, gerakan renangnya gesit dan seimbang, atau tidak banyak berdiam di dasar kolam.
- insang yang bergerak cepat menandakan koi sedang mengalami kesulitan bernafas sekaligus menandakan bahwa ikan koi tidak sehat. Sebaiknya koi tersebut tidak dipilih sebai induk. Meskipun tidak bersifat genetis, induk koi yang sakit atau cacat akan mempengaruhi kualitas ankannya.
- Pilih koin yang bersirip tegak atau tidak jatuh terkulai.
- Hidari ikan koi yang selalu menyendiri. Perilaku tersebut bisa dianggap sebagai naluri koi yang sakit untuk tidak menularkan penyakit kepada teman-temannya.
Demikian ulasan singkat tentang pemeliharaan dan seleksi induk untuk menghasilkan ikan yang berkualitas pada ikan koi. Artikel dimuat dari buku berjudul "budidaya koi" oleh Oentie Agoes Tiana dan Ir. Murhananto, MM, AgroMedia Pustaka, Jakarta, 2002. Sumber gambar dari pencarian gambar google "ikan koi, mengenal ikan koi, pemeliharaan dan seleksi induk ikan koi". Sekian, semoga bermanfaat dan dapat sedikit manambah wawasan kita!! Terimakasih.
Post a Comment for "Pemeliharaan dan Seleksi Induk Untuk Menghasilkan Ikan Yang Berkualitas Pada Ikan Koi"
Post a Comment