Ikan Tenggiri (Scomberomorus commersoni) GOlongan Ikan Pelagis Berdaging Putih

ikan tenggri golongan ikan pelagis berdaging putih

Ikan tenggiri merupakan salah satu jenis ikan pelagis berdaging putih yang digemari masyarakat di berbagai belahan dunia, berkat rasa dan aroma khasnya. Ikan ini termasuk dalam marga Scomberomorus dari famili Scombridae, yang masih berkerabat dekat dengan ikan tuna, tongkol, madidihang, dan kembung. Dalam bahasa Inggris, ikan tenggiri dikenal sebagai Spanish mackerel, meskipun penamaannya berbeda di setiap daerah. Di India, ikan ini disebut anjai, di Filipina dikenal sebagai dilis, sedangkan di Thailand disebut thuinsi.

Tenggiri banyak ditemukan di perairan beriklim sedang hingga tropis, umumnya hidup di sekitar pantai maupun laut lepas. Beberapa spesies memiliki wilayah sebaran terbatas dan membentuk populasi terpisah berdasarkan kondisi geografis. Di Indonesia, salah satu daerah penghasil ikan tenggiri terbesar adalah Gorontalo.

Ukuran tenggiri dewasa dapat mencapai panjang 240 cm dengan berat hingga 70 kg. Ikan ini umumnya mencapai kematangan seksual pada usia sekitar dua tahun atau saat panjang tubuhnya mencapai 81–82 cm. Tenggiri betina cenderung berukuran lebih besar dan berumur lebih panjang dibanding jantan, bahkan dapat hidup hingga 11 tahun.

Secara umum, ikan tenggiri dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan warna dagingnya: berdaging merah atau gelap, dan berdaging putih atau terang. Selain kaya rasa, ikan ini juga mengandung berbagai senyawa penting seperti lemak, glikogen, dan vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan.

Klasifikasi Ilmiah Ikan Tenggiri
  • Kingdom : Animalia
  • Filum : Chordata
  • Kelas : Actinopterygii
  • Ordo : Perciformes
  • Famili : Scombridae
  • Genus : Scomberomorus
  • Spesies : Scomberomorus commerson
Klasifikasi ini menempatkan ikan tenggiri dalam keluarga Scombridae, kelompok yang terkenal dengan ikan-ikan perenang cepat seperti tuna dan tongkol. Spesies Scomberomorus commerson adalah salah satu yang paling dikenal dan memiliki nilai ekonomi tinggi, baik sebagai komoditas perikanan tangkap maupun sebagai bahan baku olahan makanan laut.

Ikan tenggiri mempunyai morfologi tubuh

Morfologi dan Ciri Fisik

Ikan tenggiri memiliki bentuk tubuh memanjang dan ramping, yang dirancang secara alami untuk berenang cepat di perairan laut terbuka. Tubuhnya pipih lateral dengan struktur otot yang kuat, memungkinkannya bergerak gesit saat mengejar mangsa atau menghindari predator.

Ciri khas utama terletak pada garis lateral yang memanjang dari bagian insang hingga akhir sirip punggung kedua. Garis ini berfungsi sebagai reseptor getaran air, membantu ikan mendeteksi gerakan di sekitarnya. Pada bagian punggung, warnanya biru kehijauan dengan gradasi keperakan pada sisi tubuh, memberikan kamuflase alami di habitatnya.

Kulit tenggiri umumnya tidak bersisik, kecuali pada bagian gurat sisi (corselet) yang tipis dan tidak terlalu jelas. Moncongnya meruncing, mulutnya lebar, dan dilengkapi gigi-gigi tajam yang tersusun rapi di rahang atas maupun bawah — adaptasi yang sempurna untuk mencabik mangsa seperti ikan kecil dan cumi-cumi. Panjang moncongnya sedikit lebih pendek dibanding bagian belakang kepala.

Adaptasi untuk Kecepatan

Kecepatan luar biasa ikan tenggiri tidak hanya hasil dari otot-ototnya yang kuat, tetapi juga dari desain tubuh yang aerodinamis. Tubuhnya memanjang dan ramping, dengan permukaan kulit yang licin untuk mengurangi gesekan air. Sirip ekor yang bercabang lebar berfungsi sebagai pendorong utama, memungkinkan ikan ini melesat dalam waktu singkat untuk mengejar mangsa atau menghindari predator. Kombinasi bentuk tubuh dan kekuatan otot membuat tenggiri mampu mempertahankan kecepatan tinggi dalam jarak yang cukup panjang.

Selain itu, struktur siripnya memiliki peran khusus dalam menjaga kestabilan saat berenang cepat. Sirip punggung pertama yang kaku memberikan keseimbangan, sedangkan sirip punggung kedua yang lebih fleksibel membantu manuver cepat ketika ikan tenggiri harus berbelok mendadak. Perpaduan ini memungkinkan tenggiri tetap lincah di tengah arus laut yang kuat, baik saat mengejar kawanan ikan kecil maupun ketika menghindari ancaman.

Kecepatan dan kelincahan ini juga menjadi senjata utama dalam strategi berburu tenggiri. Dengan kemampuan sprint yang luar biasa, ikan ini dapat mengejutkan mangsa sebelum sempat melarikan diri. Dalam ekosistem laut, adaptasi ini menjadikan tenggiri sebagai salah satu predator puncak di wilayah perairannya. Seolah mengikuti irama samudra, setiap gerakannya terukur, cepat, dan penuh presisi — sebuah harmoni antara bentuk, kekuatan, dan tujuan.

Desain tubuh tenggiri yang aerodinamis

Struktur Sirip dan Bentuk Ekor

Ikan tenggiri memiliki dua sirip punggung yang terletak berdekatan. Sirip punggung pertama ditopang oleh 16–17 jari-jari keras, sementara sirip punggung kedua disangga oleh 3–4 jari-jari keras dan 13–14 jari-jari lunak. Sirip dubur berukuran sama dengan sirip punggung kedua dan di bagian belakangnya terdapat 9–10 sirip tambahan (finlet) yang berfungsi membantu mengurangi hambatan air saat berenang cepat.

Sirip ekor tenggiri berbentuk bercagak ganda (deeply forked) dengan lekukan dalam di tengahnya. Ujung sirip ekor memanjang dan runcing, memberikan daya dorong yang kuat saat berenang. Bentuk ini merupakan salah satu ciri khas ikan perenang cepat di perairan laut terbuka, memungkinkannya mencapai kecepatan tinggi untuk mengejar mangsa atau menghindari predator.

Selain bentuk fisiknya, struktur sirip tenggiri juga berperan penting dalam kemampuan manuver. Sirip punggung pertama berfungsi menjaga kestabilan saat berenang lurus, sementara sirip punggung kedua dan sirip dubur membantu perubahan arah secara cepat. Kombinasi ini membuat tenggiri menjadi salah satu pemburu laut yang efisien dan tangkas.

Kebiasaan Makan dan Pola Berburu

Tenggiri dikenal sebagai predator soliter yang sangat rakus ketika makan. Makanan utamanya adalah ikan-ikan kecil, terutama jenis anchovy dan ikan mirip haring. Pada fase muda, tenggiri lebih sering memangsa hewan berukuran kecil karena kemampuan berburu dan kekuatan rahangnya masih berkembang.

Selain ikan kecil, tenggiri juga menyukai hewan laut lain seperti cumi-cumi dan udang. Gigi-giginya yang tajam berpadu dengan rahang yang kuat memungkinkan tenggiri mencabik mangsa dengan cepat dan efektif. Pola makannya yang agresif menjadikannya predator yang berperan penting dalam mengontrol populasi ikan-ikan kecil di ekosistem laut.

Kebiasaan berburu tenggiri sangat mengandalkan kecepatan dan kejutan. Ia sering menyerang mangsa dari belakang atau samping dengan kecepatan tinggi, lalu mencabik atau menelannya secara utuh. Kemampuan ini membuat tenggiri menjadi salah satu ikan pelagis yang ditakuti oleh banyak spesies ikan kecil.

Mangsa dan Habitat Perburuan

Dalam perburuannya, tenggiri sering menargetkan ikan-ikan seperti selar, komo, dan kembung. Ikan-ikan tersebut biasanya mencari makan di perairan dangkal yang memiliki terumbu karang luas, sehingga menjadi lokasi ideal bagi tenggiri untuk melakukan penyergapan.

Ketika ukurannya bertambah besar, tenggiri dewasa cenderung meninggalkan perairan dangkal dan berpindah ke laut lepas. Perpindahan ini bukan hanya karena faktor ukuran tubuh, tetapi juga untuk mendapatkan mangsa yang lebih beragam dan melimpah di perairan yang lebih dalam.

Di laut lepas, tenggiri memanfaatkan kekuatan berenangnya untuk mengarungi jarak jauh demi mencari makanan. Kebiasaan ini menjadikannya ikan pengembara yang tidak menetap di satu wilayah, melainkan mengikuti pergerakan mangsa atau kondisi perairan yang mendukung keberlangsungan hidupnya.

tenggiri memanfaatkan kekuatan berenangnya

Perilaku Hidup dan Kompetisi

Ikan tenggiri dewasa cenderung hidup secara soliter atau menyendiri, terutama saat memburu mangsa. Strategi ini memungkinkannya lebih leluasa bergerak cepat dan mengejar target tanpa gangguan dari kelompoknya. Meski begitu, di alam liar, mereka tetap harus bersaing dengan predator pelagis besar lainnya seperti barakuda, marlin, dan ikan layaran yang memiliki kecepatan dan kemampuan berburu setara.

Persaingan ini menjadikan tenggiri sebagai ikan yang tangguh dan adaptif. Kecepatan renangnya yang tinggi membuatnya mampu merebut mangsa di tengah kompetisi sengit. Bahkan, dalam aktivitas memancing trolling, tidak jarang umpan yang ditujukan untuk spesies lain justru disambar oleh tenggiri yang tertarik pada gerakan umpan buatan.

Kebiasaan berburu sendirian ini juga membantu tenggiri memaksimalkan peluang mendapatkan makanan, karena ia tidak harus berbagi hasil tangkapan. Selain itu, sifat agresifnya membuat tenggiri rela menempuh jarak cukup jauh demi mendapatkan mangsa yang diinginkan.

Habitat dan Pola Migrasi

Tenggiri termasuk ikan laut yang lebih menyukai perairan dangkal, terutama daerah yang memiliki terumbu karang atau batu karang. Habitat ini menyediakan perlindungan sekaligus sumber makanan yang melimpah, seperti ikan kecil dan hewan laut lainnya. Selain itu, tenggiri juga cukup toleran terhadap perairan dengan salinitas rendah dan tingkat kekeruhan tinggi.

Walaupun dapat menetap di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu, tenggiri juga memiliki kemampuan bermigrasi ke tempat yang lebih jauh. Pola migrasinya dipengaruhi oleh perubahan suhu air laut dan musim pemijahan. Faktor-faktor ini mendorong tenggiri untuk bergerak mengikuti kondisi perairan yang optimal bagi pertumbuhan dan reproduksinya.

Menariknya, pola migrasi tenggiri bervariasi di setiap wilayah. Di beberapa lokasi, mereka bermigrasi musiman mengikuti pergerakan mangsa, sedangkan di tempat lain, migrasi lebih dipengaruhi oleh suhu dan arus laut. Hal ini menunjukkan kemampuan adaptasi tenggiri terhadap lingkungan yang dinamis.

Reproduksi dan Musim Pemijahan

Proses reproduksi tenggiri sangat bergantung pada suhu perairan. Musim pemijahan dapat berlangsung relatif panjang, tergantung kondisi lingkungan dan ketersediaan lokasi yang sesuai. Pemijahan umumnya terjadi di perairan pantai yang agak ke tengah, terutama di daerah yang terlindung seperti kawasan terumbu karang.

Saat memijah, telur-telur tenggiri akan dilepaskan dan terbawa arus menuju perairan yang lebih dekat ke pantai atau muara sungai. Lingkungan ini umumnya menyediakan perlindungan alami bagi telur dan larva muda dari predator besar. Penyebaran telur melalui arus laut juga membantu memperluas area persebaran populasi.

Sebagai contoh, di perairan Thailand pada bulan Mei, ditemukan banyak tenggiri betina dengan telur matang berukuran panjang 32,5–46,5 cm. Temuan ini menunjukkan bahwa periode pemijahan dapat berbeda-beda di tiap wilayah, menyesuaikan dengan iklim lokal dan karakteristik habitat.

Ikan tenggiri berukuran panjang 32,5–46,5 cm

Penyebaran dan Habitat Ideal

Ikan tenggiri memiliki sebaran yang cukup luas di kawasan Pasifik Barat. Spesies ini dapat ditemukan mulai dari perairan hangat Afrika Utara dan Laut Merah, melintasi Samudra Hindia, hingga mencapai Indonesia, Australia, Fiji, dan ke utara sampai perairan Tiongkok dan Jepang. Keberadaan mereka di wilayah yang beriklim tropis hingga subtropis menunjukkan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap variasi suhu dan kondisi laut, meskipun mereka tetap membutuhkan parameter lingkungan tertentu untuk berkembang optimal.

Di Indonesia sendiri, penyebaran ikan tenggiri mencakup hampir seluruh wilayah perairan besar. Mereka banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Laut Indonesia yang kaya nutrien akibat pertemuan arus dari Samudra Hindia dan Pasifik menciptakan ekosistem yang produktif. Kondisi ini membuat populasi tenggiri dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun, sekaligus menjadikan Indonesia salah satu pemasok penting tenggiri di pasar global.

Habitat ideal tenggiri berada pada kedalaman 10–70 meter, di zona pesisir hingga laut lepas yang masih kaya oksigen terlarut dan memiliki suhu stabil di kisaran 26–30°C. Perairan dengan keberlimpahan ikan kecil seperti teri, kembung, dan selar menjadi daya tarik utama bagi tenggiri yang merupakan predator cepat dan gesit. Kombinasi antara kedalaman, suhu, arus, dan ketersediaan mangsa inilah yang menjadikan laut Indonesia sebagai salah satu “surga tenggiri” di dunia, tempat mereka berkembang biak dan bermigrasi secara alami.

Penutup

Laut adalah ruang tanpa batas yang memelihara kehidupan, dan ikan tenggiri menjadi salah satu anugerah terbesarnya. Namun, keberlimpahan bukanlah tanda untuk mengambil tanpa batas, melainkan isyarat agar manusia memahami ritme alam yang menghidupinya. Dari ombak yang datang silih berganti hingga angin yang mengabarkan musim, laut memberi tanda-tanda yang hanya terlihat oleh mereka yang mau memperhatikan. Menjaga keberlanjutan ikan tenggiri bukan sekadar urusan ekonomi atau kuliner, tetapi bagian dari menjaga keseimbangan yang telah diatur sejak awal. Sebab, di balik setiap gerak ikan di kedalaman, tersimpan hikmah bahwa segala yang hidup memiliki hak untuk tetap ada, sebagaimana manusia pun berharap untuk terus diberi kesempatan menatap fajar esok hari.

Referensi :
http://rhasonangansiregar.blogspot.co.id/2014/01/ekobiologi-ikan-tenggiri.html
http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-ikan-tenggiri/
http://seputarikan.com/2014/07/ikan-tenggiri-mackere.html

Potensi dan Keistimewaan Tenggiri di Perairan Indonesia

Ikan tenggiri, dengan habitat yang membentang luas dari Samudra Pasifik Barat hingga perairan tropis Indonesia, bukan hanya menjadi komoditas perikanan bernilai tinggi, tetapi juga simbol kekayaan laut nusantara. Dengan penyebaran yang mencakup hampir seluruh wilayah pesisir besar seperti Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua, tenggiri tumbuh subur di kedalaman 10–70 meter pada perairan dengan suhu stabil, oksigen melimpah, dan sumber pakan yang berkelanjutan. Keistimewaan ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu “surga tenggiri” dunia, sekaligus pusat penghasil ikan tenggiri segar dan olahan berkualitas tinggi. Dalam kesunyian ombak dan arus laut yang berirama, tenggiri seakan menjadi pengingat bahwa kekayaan sejati tidak hanya terletak pada hasil tangkapan, tetapi juga pada keseimbangan alam yang menjaganya — harmoni yang telah berlangsung sejak lama dan patut kita rawat untuk generasi mendatang.

Post a Comment for "Ikan Tenggiri (Scomberomorus commersoni) GOlongan Ikan Pelagis Berdaging Putih"


Catatan Penting untuk Pembaca:
Informasi dalam artikel ini disajikan sebagai bacaan umum yang bersifat informatif dan ringan. Untuk keperluan akademik, penelitian ilmiah, atau keputusan teknis mendalam, sangat disarankan merujuk pada sumber primer seperti jurnal ilmiah peer-reviewed, buku teks biologi kelautan, dan publikasi resmi dari institusi riset. Anda juga dapat menelusuri data lebih lanjut melalui portal resmi dan database ilmiah yang terverifikasi untuk memperoleh keakuratan yang lebih tinggi.

🌾 Terima kasih telah membaca hingga akhir. Semoga artikel ini bukan hanya memberi pengetahuan, tapi juga mengantar satu dua langkah ke dalam keheningan yang berisi. Jika tulisan ini bermanfaat, kami bersyukur. Jika ada kekeliruan, biarlah itu menjadi pengingat bahwa ilmu adalah lautan yang tak pernah selesai dicatat. Selamat menjelajah, dan semoga setiap air yang kau jumpai mengajarkanmu sesuatu.


Dalam diamnya perairan menyimpan berjuta rahasia, tulisan ini mencoba membisikkan sebutir darinya. Jika kamu merasakan getarnya, bantu kami terus menyelam—menjemput hikmah di kedalaman yang tak terlihat.

🐬 Dukung Dunia Perairan di Sociabuzz