Sekilas Tentang Budidaya Pembesaran Ikan Patin (Pangasius pangasius) Di Kolam
Seiring dengan meningkatnya permintaan dan minat masyarakat ikan patin mulai dibudidayakan di kolam, keramba maupun bak dari semen. Permintaan ikan patin yang terus meningkat memberikan peluang usaha bagi setiap orang untuk menekuni usaha di bidang budidaya ikan patin ini. Dengan permintaan yang demikian meningkat jelas tidak mungkin mengandalkan tangkapan alam tetapi perlu budidaya ikan patin secara lebih intesnsif.
Persyaratan Budidaya Ikan Patin
- Budidaya ikan Patin memerlukan beberapa persyaratan dan kondisi lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangannya antara lain sebagai berikut :
- Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan dan budi daya ikan patin adalah jenis tanah liat/lempung tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
- Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
- Apabila pembesaran patin dilakukan dengan jala apung yang dipasang disungai maka lokasi yang tepat yaitu sungai yang berarus lambat.
- Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus bersih tidak terlalu keruhdan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kualitas air harus diperhatikan untuk menghindari timbulnya jamur maka perlu ditambahkan larutan penghambat pertumbuhan jamur (Emolin atau Blitzich dengan dosis 0,05 cc/liter).
- Suhu air yang baik pada saat penetasan telur menjadi larva di akuarium adalah antara 26-28 derajat Celcius. Pada daerah-daerah yang suhu airnya relatif rendah diperlukan heater (pemanas) untuk mencapai suhu optimal yang relatif stabil.
- pH air berkisar antara: 6,5-7.
Teknik Pemeliharaan Pembesaran Ikan Patin
Pemeliharaan Pembesaran ditujukan untuk pemenuhan Ikan Patin konsumsi ikan Patin dikonsumsi dalam berbagai ukuran antara lain 200 gram sampai 1 kg. masa panen menyesuaikan dengan permintaan pasar. Ada sebagian yang lebih senang ukuran kecil sekitar 200 gram ada yang lebih dari itu pada usia 6 bulan ikan patin sudah mencapai bobot 600-700 gram.
Ikan Patin akan tumbuh lebih baik di kolam lumpur dengan aliran air yang mengalir cukup baik meski demikian bisa juga dipelihara pada kolam semen yang tidak mengalir tetapi perlu diperhatikan kualitas air agar tetap dalam kondisi yang baik langkah-langkah pemeliharaan ikan patin sebagai berikut :
Persiapan Kolam
- Kedalaman kolam 1,5 m
- Pengeringan mininal 15 hari
- Pengapuran dengan kapur pertanian (dolomite) 100gr /m2 fungsinya untuk memperbaiki pH tanah.
- Dapat juga dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang 200gr/m2
- Biarkan hingga beberapa hari agar ada proses mineralisasi (proses pembentukan mineral)
- Diamkan air sampai fitoplanton tumbuh yang ditandai warna air yang menjadi kehijauan.
Pemupukan
Pada kolam lumpur idealnya perlu dilakukan pemupukan sebelum ikan patin ditebarkan. Pemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan makanan alami dan produktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak-banyaknya. Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50-700 gram/m 2.
Penebaran Benih
- Seperti biasa pilih benih yang unggul dan berkualitas serta sehat.
- Lakukan aklimatisasi (upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi ke lingkungan baru yang akan dimasukinya) dengan memasukkan benih beserta kantong plastiknya sekitar 30 menit 1 jam. Setelah itu benih bisa ditebar.
- Padat tebar : air statis : 200 ekor/m2 jika ada aliran air (kecil) kepadatan dapat ditambah hingga 300-400 ekor/m2.
- Ketinggian air ditambah seiring dengan pertumbuhan patin sampai mencapai 1,5 m.
Pemberian Pakan
Faktor yang cukup menentukan dalam budi daya ikan patin adalah faktor pemberia makanan. Faktor makanan yang berpengaruh terhadap keberhasilan budi daya ikan patin adalah dari aspek kandungan gizinya, jumlah dan frekuensi pemberin makanan. Pemberian makan dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore). Jumlah makanan yang diberikan per hari sebanyak 3-5% dari jumlah berat badan ikan peliharaan jumlah makanan selalu berubah setiap bulan sesuai dengan kenaikan berat badan ikan.
Hal ini dapat diketahui dengan cara menimbangnya 5-10 ekor ikan contoh yang diambil dari ikan yang dipelihara (sampel) dan bisa juga dilakukan dengan cara adlibitum (sampai kenyang). Pakan yang diberikan adalah Pelet dan bisa ditambahkan makanan alami lainnya seperti kerang, keong emas, bekicot, ikan sisa, usus ayam dan lain-lain. Pakan alami yang diperoleh dari lingkungan selain mengandung protein tinggi juga menghemat biaya pemeliharaan.
Baca Juga
- Sekilas Pelaksanaan Budidaya Ikan Belut
- Tahapan Kegiatan Budidaya Pembenihan Ikan Lele (Clarias Sp.)
- Pedoman Teknis Kegiatan Budidaya Pembenihan Ikan Patin (Pangasius pangasius)
- Budidaya Pembesaran Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch) di Keramba Jaring Apung
- Lengkap Cara Budidaya Pembenihan dan Pembesaran Lobster Air Tawar (LAT)
Penanganan Hama Dan Penyakit
Salah satu kendala dan masalah Budi daya ikan patin adalah hama dan penyakit. Pada pembesaran ikan patin di jaring terapung dan kolam hama yang mungkin menyerang antara lain lingsang, kura-kura, biawak, ular air, dan burung. Cegah akses masuk hama tersebut ke kolam atau dengan memasang lampu penerangan di sekitar kolam sehingga hama tersebut biasanya enggan masuk jika ada sinar lampu. Penyakit ikan patin ada yang disebabkan infeksi dan non-infeksi, penyakit non-infeksi adalah penyakit yang timbul akibat adanya gangguan faktor yang bukan patogen. Penyakit non-infeksi ini tidak menular sedangkan penyakit akibat infeksi biasanya timbul karena gangguan organisme patogen.
Pemanenan Ikan Patin
Pemanenan adalah saat yang ditunggu pada budi daya ikan patin. Meski terlihat sederhana pemanenan juga perlu memperhatikan beberapa aspek agar ikan tidak mengalami kerusakan, kematian, cacat saat dipanen. Sayang jika budidaya ikan patin sudah berhasil dengan baik harus gagal hanya karena cara panen yang salah. Penangkapan ikan dengan menggunakan jala apung akan mengakibatkan ikan mengalami luka-luka. Sebaiknya penangkapan ikan dimulai dibagian hilir kemudian bergerak kebagian hulu Jadi apa bila ikan sudah terlihat menumpuk maka perlahan-lahan ikan diangkat agar ikan tersebut tetap dalam keadaan aman dan pemanenan seperti ini menguntungkan karena ikan tetap segar sehingga kematian ikan dapat dihindari.
Pembersihan
Ikan patin yang dipelihara dalam hampang dapat dipanen setelah 6 bulan. Untuk melihat hasil yang diperoleh, dari benih yang ditebarkan pada waktu awal dengan berat 8-12 gram/ekor, setelah 6 bulan dapat mencapai 600-700 gram/ekor. Pemungutan hasil dapat dilakukan dengan menggunakan jala sebanyak 2-3 buah dan tenaga kerja yang diperlukan sebanyak 2-3 orang. Ikan patin yang ditangkap dimasukkan kedalam wadah yang telah disiapkan.
Pasca Panen
Penanganan pascapanen ikan patin dapat dilakukan dengan cara penanganan ikan hidup maupun ikan segar.
1 Penanganan ikan patin hidup- Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:
- Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
- Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
- Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.
2 Penanganan ikan patin segar
- Ikan patin segar merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:
- Penangkapan ikan patin harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.
- Sebelum dikemas, ikan patin harus dicuci agar bersih darilendir.
- Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm.
- Ikan patin diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C.
Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian juga antara ikan dengan penutup kotak.
Inilah sedikit pembahasan artikel sekilas tentang budidaya pembesaran ikan pati di kolam, semoga bermanfaat!!
Post a Comment for "Sekilas Tentang Budidaya Pembesaran Ikan Patin (Pangasius pangasius) Di Kolam"
Post a Comment