Mengenal Berbagai Macam Jenis Variant Ikan Hias Koi (Cyprinus carpio) dan Sejarahnya

Jepang sebagai negara asal penghasil ikan koi, dulu hanya mengenal satu macam warna ikan koi yang polos, yaitu hitam (Karisugoi dan Sumigoi), putih (Shiromuji), kuning (kigoi), merah (Higoi, Hemigoi, Akagoi), keemasan (Kingoi), dan putih keperakan (Gingoi). Dari koi berwarna polos itu kemudian muncul ikan koi dengan pola kombinasi dua warna, tiga warna, dan multi warna. Pola kombinasi warna itu muncul karena adanya rekayasa breeding. Hasilnya ragam macam varietas ikan koi yang sulit disebutkan satu per satu nama varietasnya.
 
 
 
Dalam buku The Lates Manual of Nishikigoi, Takeo Kuroki menyebutkan perkembangan dan macam-macam varietas Ikan koi di negara asalnya. Beberapa di antaranya adalah Kohaku, Taisho Sanke, Showa Sanke, Utsurimono, Bekko, Asogi, Shusui, Koromo, Kawarimono, Ogon, Hikarikoyo mono, Kingnrin dan Tancho. Berikut ini adalah deskripsi dari verietas ikan koi tersebut.
 
  • Kohaku.
Kohaku adalah varietas koi berwarna putih dengan bercak merah pada badannya. Kohaku merupakan jenis ikan koi paling populer di antara varietas koi. Corak warnanya mengingatkan orang pada bendera Kebangsaan Jepang. Kohaku dianggap sebagai ikan koi yang pertama dan terakhir, karena umumnya pertama kali orang akan memilih Kohaku, lalu berpindah-pindah varietas, lantas pada akhirnya kembali lagi pada kohaku.  
 
Untuk mencapai coraknya yang sekarang, dibutuhkan waktu lama. Dari seekor ikan koi berwarna hitam lahirlah koi berpipi merah lewat mutasi yang lantas ngetop dengan nama Hookazuki. Pada tahun 1800 dari Hoo-kazuki ini lahirlah seekor koi berwarna putih. Koi putih lantas dikawinkan dengan higoi, lahirlah Haraka, yaitu koi putih dengan bercak-bercak merah. 
 
Haraka sendiri berarti berperut merah (Red belly). Kemudian berturut-turut lahirlah Hoo-Aka (berpipi merah), Era-Hi (berinsang merah). Sejak 1830 muncullah koi dengan sebagian kepala merah (Zukinkaburi), koi berbibir merah (Khucibeni), dan Sarasa yang mempunyai punggung merah dan putih. Singkat kata pada jaman Meiji, Kohaku sudah dikenal luas dan mulai dikembangkan secara khusus.

 
 
Warna putih pada kohaku menjadi pusat perhatian untuk menentukan kualitasnya. Warna putihnya harus bersih seperti warna salju, tidak boleh putih kekuningan atau putih kecokelatan. Sedangkan warna merah yang dikehendaki adalah merah pekat dan cerah (terang). Warna merah ini ada dua, yaitu dasarnya ungu lebih pekat dan tidak mudah pudar namun tidak halus. Sedangkan yang cokelat kekuningan lebih halus dan tidak mudah luntur. Untuk koi tersebut ternyata sulit didapatkan. 
 
Banyak ragam koi Koahku. Jenis-jenisnya dibedakan berdasarkan banyaknya bercak merah pada punggungnya. Ada yang dua tiga, atau empat, tetapi ada juga yang hanya satu. Inazuma Kohaku mempunyai warna merah menyerupai bentuk kilat di punggungnya. Gotenzakura adalah Kohaku yang mempunyai bercak merah seimbang pada sisi kiri dan kanan punggungnya. 
 
Doitsu kohaku Napoleon adalah Kohaku jerman yang mempunyai warna merah seperti topi Napoleon. Ada jua Fuji kohaku, ialah Kohaku yang mempunyai gumpalan berwarna perak pada kepalanya. mereka tampak sangat cantik. namun kecantikannya akan hilang ketika umurnya dua tahun. 
 
Kohaku Shiromuji koi adalah yang mempunyai badan berwarna putih biasa, sedangkan keseluruhan badan akamuji berwaran merah biasa. Akumuji sering disebut higoi. Higoi yang berwarna gelap deisebut sebagai benigoi atau hiaka. Higoi dengan sirip putih akrab dipanggil sebagai Aka-Hajiro. tancho-Kohaku adalah koi yang keseluruhan badannya berwarna putih dengan bercak merah pada kepalannya. 
 
  • Taisho Sanke.
Taisho-Sanke adalah ikan koi yang badannya putih dihiasi dengan merah dan hitam. Pola dasarnya merah pada bagian kepalnya dan garis lebar hitam pada bagian dadanya. Taisho-Sanke termasuk varietas yang terkenal. Belum jelas kapan munculnya ikan koi dengan tiga warna ini. Namun sejak pertengahan jaman Meiji, koi itu sudah ditemukan. 
 
Pada awalnya yang ada baru koi dengan tiga warna yang secara penuh menghiasi sekujur badan koi. Atas jasa Eizaburo Hoshino dari Takazewa, kini sudah bisa dinikmati koi yang berbadan putih dengan hiasan hitam dan merah pada sekujur badannya.  
 
Putihnya Taisho-Sanke harus seputih salju. warna merahnya harus seragam dan pekat dan yang bertepi terang lebih penting. Taisho-Sanke disebut bagus jika di kepalanya tidak terdapat warna hitam. Koi yang punggungnya terdapat warna hitam lebar lebih bagus dan tampak sangat indah.

 
 
Tsubo-Sumi adalah koi yang mempunyai badan putih dengan bercak hitam, sedangkan kasane-Sumi adalah koi yang pada warna hitamnya terdapat diatas bercak merah. Yang paling ideal adalah sirip yang juga mempunyai tiga pola warna. Asa-Sanke adalah Taisho-Sanke yang warna merahnya membentang dari kepala hingga ekor. Koi ini memang sangat mengesankan tatapi kurang anggun. 
 
Doitsu-Sanke adalah Taisho-Sanke yang masih merupakan keluarga karper kaca dari jerman. Aka-Ssanke dari karper kaca ini dikenal dengan Doitsu-Aka-Sanke. Fuji-Sanke adalah Taisho-Sanke yang mempunyai gumpalan perak pada kepalanya. Tancho-Sanke adalah koi yang mempunyai warna merah lebar pada kepalanya, tapi pada badannya tak terdapat warna merah. 
 
  • Showa-Sanke.
Showa-Sanke atau Showa-Sanshoku adalah ikan koi yang berwarna hitam dengan hiasan putih dan merah di badannya. Sepintas koi ini mirip dengan Taisho-Sanke. Bedanya terletak pada warna dasarnya. taisho berdasar putih, sedangkan Showa-Sanke berdasar hitam. 
 
Pada tahun 1972, Jukichi Hishino mengawinkan seekor Ki-Utsuri dengan Kohaku dan menghasilkan Showa-Sanke. Awalnya warna merah yang menghiasi tubuh masih bercampur dengan cokelat kekuningan. Selanjutnya Tomiji Kobayashi berhasil mengawinkan Yagozaemon-Kohaku dan menghasilkan Showa-Sanke dengan warna merah yang murni. Jelas Showa-Sanke ini menjadi yang terbaik. 
 
Warna merah didaerah kepala harus cukup besar, merata dan pekat. Tepinya harus jelas. Putih harus seperti salju dan banyaknya 20% dari seluruh permukaan tubuh, terutama pada kepala, punggung, ekor. Pola warna hitam harus menyerupai bentuk petir atau gunung. Sirip dada hitam tanpa noda merah.

 
 
Boke-Showa adalah Showa-Sanke yang bersisik kabur dan terang, tidak cerah seperti sisik umumnya. Hi-Showa adalaha Showa-Sanke yang merahnya lebih meninjol menyelimuti punggung dengan sedikit putih. Jika putih lebih menonjol, namanya Kinda-Showa. 
 
Nama Kin-Showa diberikan bagi Showa yang mempunyai warna mengkilat yaitu yang merupakan cross breeding antara Showa-Sanke dengan Ogon (gold). Tancho-Showa merupakan nama bagi Showa yang tidak mempunyai nwarna merah pada sekujur badannya dan hanya sedikit terdapat pada kepalanya. Showa-Sanke yang merupakan karper kaca jerman mendapat julukan Doitsu-Showa. 
 
Showa-Sanke seringkali miirip dengan Taisho-Sanke. Untuk membedakannya dibutuhkan ketelitian. Berikut adalah perbedaannya :
  • Showa-Sanke mempunyai bintik hitam (sumi) dikepalanya, sedangkan Taisho-Sanke tidak  
  • Warna hitam pada Taisho-Sanke hanya memenuhi punggung, sedangkan Showa -Sanke terdapat hingga perut.
  • Sirip dada Taisho-Sanke berwarna putih atau bergaris-garis, tetapi pada Showa-Sanke warna hitam terdapat pada lipatannya. Bagi yang prfesional, bintik hitam ini pastilah akan menjadi perhatian dan kalau perlu ditanyakan kepada pedagang, karena dari bintik inilah dua ekor koi tersebut benar-benar menjadi berbeda kualitasnya.  
 
  • Utsurimono.
Ikan koi yang termasuk kedalam Utsurimono adalah Shiro-Utsuri, Ki-Utsuri, dan Hi-Utsuri. Masing-masing mempunyai ciri-ciri yaitu pada Shiro-Utsuri adalah koi yang mempunyai warna putih berbentuk kerucut pada badannya yang hitam. Pada lipatan sirip dadanya terdapat warna hitam. Shiro-Utsuri untuk pertama kalinya dihasilkan oleh Kazuo Minemura dari Mushigame di perkampungan Yamakoshi. Warna putih pada Shiro-Utsuriharus seperti salju, sedang warna hitamnya sebagai pendukung utama.  
 
Ki-Utsuri adalah koi yang mempunyai bentuk kerucut berwarna kuning pada badannya yang hitam. Ki-Utsuri muncul pada awal sejarah koi. Ki-Utsuri sudah dihasilkan pada jaman Meiji. Hanya saja waktu itu namanya Kuro-Ki-Han (bertanda hitam dan kuning). Baru pada tahun 1920 Eizaburo Hoshino memberinya nama Ki-Utsuri. Warna hitamnya harus pekat, bentuk kerucutnya kuning, dan pangkal sirip dadanya bergaris-garis.

 
 
Hi-Utsuri adalah koi yang kuningnya menyerupai warna merah. Warna hitamnya sangat kontras dengan merah. Koi ini umumnya sangat memikat banyak orang, karena keunikan warnanya mampu menyaingi Kohaku, Showa-Sanke, ataupun Taisho-Sanke. Badan Hi-Utsuri yang bagus tidak boleh bernoda. Pada sirip dadanya terdapat Garis-garis. Jenisnya adalah Utsuri-Doitsu yaitu Utsurimono yang merupakan keluarga koi jerman, Kage-Utsuri, Ginshiro dan Ogon-Utsuri. 
 
  • Bekko.
Masih dari keluarga Taisho-Sanke. Warna dasarnya merupakan perpaduan putih, merah, dan kuning. Sementara itu warna hitam menjadi penghias di antara warna-warna tersebut. Macam-macam bekko yang ada misalnya Shiro-Bekko, Aka-Bekko, Ki-Bekko, dan Bekko-Doitsu. 
 
Shiro-Bekko adalah Taisho-Sanke yang tidak punya warna merah. Garis hitam menghiasi kulitnya yang putih. Koi ini disebut bagus jika pada kepalanya tidak terdapat warna hitam. Seandainya ada, warna hitam tersebut jangan sampai merusak keseimbangan warna secara keseluruhan. Warna hitam yang lebar pada punggung sangat diharapkan, sedang putih pada kepala tidak boleh kecokelatan. Pada sirip dada terdapat garis-garis yang cantik, tapi ada beberapa koi yang tidak mempunyainya.

 
 
Aka-Bekko adalah koi yang mempunyai warna hitam pada permukaan tubuhnya yang merah. Perbedaannya yang mencolok dibandingkan dengan Aka-Sanke adalah Aka-bekko tidak memiliki bagian yang berwarna putih asli, sedangkan Aka-Sanke memilikinya. 
 
Aka-Sanke (Red tricolor) boleh dikatakan sebagai bekkoyang mempunyai warna merah, hitam, dan putih (yang biasanya terdapat pada perutnya). Aka-Bekko yang memiliki warna merah pekat sangat diharapkan, tapi umumnya sangat jarang. Untuk Ki-Bekko adalah koi kuning yang mempunyai tanda hitam sedangkan Bekko-Doitsu adalah Bekko dari koi asal Jerman. 
 
  • Asagi.
Asagi adalah ikan koi yang mempunyai badan berwarna biru atau biru cerah dengan pipi, perut dan lipatan sirip merah. Sisik-sisiknya berwarna biru cerah dan membentuk susunan yang rapih. Walapun Asagi cenderung mempunyai kepala yang ada nodanya, tapi sebenarnya yang bersih tak bernoda lebih disukai. Beberapa asagi tidak mempunyai warna merah pada perutnya. Warna merah ini konon akan menjalar kepunggung sehingga menutupi warna biru sejalan dengan meningkatnya umur Asagi.

 
 
Asagi dengan bintik merah dikepala dinamakan dengan Asagi-Menkaburi. Lipatan sirip dadanya berwarna merah yang disebut Shusui. Warna merahnya tidak akan tampak pada punggung. Ada lagi yaitu Kajo-Asagi (Dark Blue Shusui) ialah koi Asagi yang warna badannya segelap warna badan koi hitam. 
 
Narumi-asagi adalah yang mempunyai pola Narumi, yang menjadi ciri khas dari asagi. Mizu-Asagi adalah koi yang mempunyai warna cerah di antara Asagi. Asagi-Sanke adalah koi ynag mempunyai warna punggung biru pucat. Kepala dan bagian perutnya terdapat tanda merah, dan bagian bawah perutnya putih susu. Inilah Asagi yang benar-benar cantik. 
 
  • Shusu.
Tahun 1910 Yoshiro Akiyama mengawinkan Asagi-Sanke dengan karper kaca dari jerman dan menghasilkan Shusui. Shusui adalah koi yang sisiknya besar-besar dan kulitnya lembut. Punggungnya berwarna biru gelap yang terlihat sangat cantik. Ujung hidung, pipi, perut dan lipatan siripnya berwarna merah terbakar.

 
 
Hana Shusui adalah Shusui yang mempunyai tanda merah pada kulitnya yang biru di antara garis sisik di punggung dan perut. Hi-Shusui adalah Shusui yang warna merahnya cukup luas hingga menutup daerah punggung. Shusui yang berwarna hijau kuning dengan daerah punggung berwarna hijau gelap hingga ungu diberi nama Ki-Shusui. Jika punggungnya mendakati kehitaman dan tidak ada unsur warna hijau atau ungu, maka koi tersebut bernama Ki-Matsuba-Coitsu. Pearl-Shusui diberikan untuk Shusui yang mempunyai sisik punggung berwarna keperakan.
 
  • Koromo.
Koromo adalah nama yang diberikan pada ikan koi keturuna Asagi dengan Kohaku atau peranakan dari Asagi dengan salah satu Sanshoku. Macam-macam Koromo adalah Aigoromo (Blue-Koromo), Sumi-Koromo (Dark-Koromo), Budo_sanshoku, Koromo-Sanke, Koromo-Showa (Ai-Showa).
 
Aigoromo adalah peranakan Asagi dengan Kohaku. Sisiknya yang merah mempunyai lingkaran tepi biru. Sumi-goromo adalah koi yang warna hitamnya seperti yang tampak pada bercak hitam Kohaku. Pada kepalanya juga terdapat warna hitam ini. Koi yang mempunyai sisik ungu berbentuk seperti dompolan buah anggur diberi nama Budo-Sanshoku. 
 
Koromo-Sanke merupakan peranakan dari perkawinan Ai-goromo dan Taisho-Sanke. Tanda biru keluar pada bercak merah pada Taisho-Sanke. Koromo-Showa (Ai-Showa) adalah peranakan dari Ai-goromo dan Showa-Shanshoku. Tanda biru keluar dari bercak merak pada Showa-Sanshoku.  
 
  • Kawarimono.
Ikan koi yang termasuk dalam daftar Kawarimono adalah Karasugoi (Dark Koi), Kigoi (Yellow Koi), Chagoi (Brown Koi), Midorigo (Green Koi), dan Matsuba. Untuk Karasugoi mempunyai badan yang lebih gelap dibandingkan Magoi (Koi hitam). Kigoi adalah koi yang mempunyai badan berwarna kuning. Beberapa Kigoi mempunyai mata berwarna merah. Chagoi adalah koi yang berwarna cokelat. Khusus koi yang masih keluarga karper Jerman, pertumbuhannya lebih cepat dan umumnya berukuran besar.

 
 
Jenis matsubagoi dari Kawarimono memiliki keseluruhan sisik yang berwarna cerah. Matsuba yang berwarna merah gelap disebut Aka-Matsuba. Ki-Matsuba untuk yang kuning dan yang putih disebut Shiro-Matsuba. Kin-Matsuba dan Gin-Matsuba Merupakan sebutan untuk keturunan Matsuba dan Ogon. 
 
Midorigoi adalah nama yang diberikan untuk koi Jerman yang mempunyai sisik berwarna hijau kekuningan. Ikan ini hasil ternakan Tadao Yoshioka yang mengawinkan jantan Shusui dan Yamabuki-Ogon yang dilakukan pada tahun 1965. 
 
  • Ogon.
Ogon adalah ikan koi yang memiliki badan berwarna emas (golden). Ogon ditemukan oleh Sawati dan anak laki-lakinya pada tahun 1946. Pada awalnya, mereka menemukan koi yang garis punggungnya berwarna kuning, yang kemudian digunakan sebagai induk. ia memilih koi yang terbaik dan setelah 4 atau 5 generasi kemudian, didapatkannya koi berkepala emas, dan berkepala perak, serta koi berwarna kuning. Dengan mengawinkannya bersama betina kShiro-Fuji, akhirnya koi bersisik emas ini dihasilkan. 
 
Berikut adalah ciri-ciri koi Ogon :
  • Memiliki kepala yang selalu berwarna cerah keemasan.
  • Sisiknya juga keemasan. Koi yang mempunyai sisik lebar pada daerah perutnya termasuk jenis yang dicari.
  • Sirip dada berkilau
  • Bentuknya bagus dan anggun
  • Warna tidak berubah gelap, meskipun terjadi perubahan lingkungan.  
 
Nezu-Ogon adalah panggilan untuk koi yang berwarna perak, sedangkan Platinum-Ogon adalah sebutaan untuk koi hasil ternakan Tadao Yoshika (1963) yang merupakan peranakan dari kigoi dan Nezu-Ogon. Sesuai namanya koi ini mempunyai warna badan yang berkilau seperti platinum.

 
 
Yamabuki-Ogon adalah sebutan untuk koi yang mempunyai badan berkilau seperti emas murni. Ikan koi ini merupakan hasil perkawinan Kigoi dan Ogon yang dilakukan Masoka pada tahun 1957. Orange-Ogon adalah Orange-Hikarimono yang muncul pertama kali pada tahun 1956. 
 
Koi yang mempunyai kepala yang jernih dan sisiknya berkilauan dan warnanya merah disebut Hi-Ogon. Perkawinan antara matsuba dengan Ogon menghasilkan Kin-Matsuba. Kin-Matsuba mempunyai sisik timbul yang sangat berkilauan seperti platinum, sedangkan Orange-Doitsu mempunyai badan berwarna Orange. Minzuhi-Ogon adalah Orange-Ogon yang mempunyai sisik hitam berkilauan pada bagian punggungnya. 
 
  • Hikarimoyo-Mono.
Hikarimoyo-Mono adalah keturunan dari perkawinan Ogon dengan koi lain (kecuali utsuri), termasuk juga Hariwake. Yang masuk dalam daftar Hikarimoyo-Mono adalah Hariwake, Yamabuki-Hariwake, Doitsu, dan Kikusui.


 
 
Hariwake adalah koi yang pempunyai pola emas dan perak, dengan kepala jernih. Yamabuki-Hariwake adalah koi yang mempunyai warna emas-orange dan platinum, sedangkan yang polanya seperti jarum cemara dinamakan Hariwake-Matsuba, dan yang keturunan koi jerman disebut Hariwake-Doitsu. 
 
Kikusui adalah sebutan untuk Yamabuki-Hariwake-Doitsu yang badannya seperti platinum dan mempunyai hiasan cantik pada sisi badannya. Hyakunenzakura adalah sebutan untuk kikusui yang mempunyai hiasan berkilauan pada punggungnya.

 
 
Platinum-Kohaku (Fin-Fuji) adalah keturunan Kohaku dan Ogon. Koi ini mempunyai punggung yang putih berkilauan seperti platinum. Yamato-Shiki diberikan untuk menyebut Hikarimono dari Taisho-Sanke yang berhasil dikembangkan oleh Seikichi Hoshino pada tahun 1965. Koi ini mempunyai badan yang mirip gumpalan platinum yang tampak indah sepanjang hari. 
 
Hikarimono dari Shusui dinamakan Kinsui yang mempunyai warna merah, tetapi jika tidak ada merahnya bernama Ginsui. Sho-Chiku-Bai adalah sebutan untuk keturunan Ogon dan Ai-goromo yang mempunyai pola berbentuk kerucut berwarna biru. 
 
Kujaku-Ogon adalah koi yang berhasil diternakan oleh Toshio Hirasawa pada tahun 1960, yang merupakan keturunan dari Goshiki dan Ogon. Yang masih keluarga koi Jerman dinamakan Kujaku-Doitsu. Yang terakhir adalah Tora-Ogon yang merupakan keturunan dari Ki-Bekko. Koi emas dengan tanda-tanda hitam pada punggung disebut Tora-Ogon. 
 
  • Kinginrin.
Kinginrin adalah koi yang mempunyai tanda-tanda perak di badannya. Beta-gin untuk sebutan koi yang hanya sebagian besar badannya diselimuti warna perak, sedangkan yang keseluruhan badannya berwarna perak dinamakan Tama-gin atau platinum Ginrin. 
 
Kinginrin-Kohaku adalah Kohaku yang ada unsur warna peraknya. Jika perak ini terdapat pada warna putihnya dinamakan Ginrin, sedangkan yang tampak pada warna merah dinamakan Kinrin. Umumnya warna perak ini tampak pada punggung. 
 
Kinginrin-Sanke adalah Sanke yang ada peraknya. Dulu warna perak yang tampak ini tidak disukai, karena keberadaannya membuat warna merah dan hitam pudar. Kini Ginrin-Sanke dengan warna merah dan hitam yang cerah malahan diternakan. Kinginrin-Showa adalah Showa yang mmempunyai unsur warna perak, sedangkan Kinginrin-Bekko adalah Bekko yang mempunyai unsur warna perak.

 
 
Hikarimono-Kinginrin adalah Hikarimono yang mempunyai unsur warna perak yang relatif masih biru. Platinum Ogon dan Yamabuki-Ogon yang ada unsur peraknya merupakan ikan koi yang benar-benar menawan. 
 

Demikianlah pembahasan singkat mengenai berbagai macam jenis varian ikan hias koi (Cyprinus carpio) dan sejarahnya. Keterangan dimuat berdasarkan buku berjudul "KOI' karangan Heru Susanto, Penebar Swadaya, Jakarta 2002. Gambar dimuat berdasarkan pencarian google gambar dengan kata kunci "jenis jenis ikan koi, variant jenis ikan koi, ikan koi Kohaku, ikan koi taisho, ikan koi Showa-sanke, ikan koi Utsurimono, ikan koin bekko, ikan koi asagi, ikan koi Shusui, ikan koi koromo, ikan koi kawarimono, ikan koi ogon, ikan koi hikarimoyo mono, ikan koi kingirin". Sekian semoga dapat menjadi bahan bacaan yang menambah wawasan kitan dan bermanfaat!! terimakasih.

Post a Comment for "Mengenal Berbagai Macam Jenis Variant Ikan Hias Koi (Cyprinus carpio) dan Sejarahnya"