Ruang Lingkup Budidaya Perikanan Berdasarkan Spasial


Ruang lingkup budidaya perikanan (akuakultur) ternyata memiliki cakupan yang sangat luas apabila ditinjau dari berbagai sudut pandang. Ruang lingkup akuakultur tersebut dapat didasarkan pada ruang (spasial), sumber air yang digunakan, sumber air dan jenis kegiatan. Berikut ini adalah ruang lingkup budidaya perikanan berdasarkan beberapa sudut pandang tersebut. 

Budidaya perikanan bisa dilakukan di darat dan di laut, mulai dari wilayah pegunungan, perbukitan (dataran tinggi), dataran rendah, seperti pantai, muara sungai, teluk, selat, perairan dangkal terlindung (protected shallow seas), terumbu karang (reef flat) hingga sampai ke laut lepas/laut dalam (open seas/deep seas). Selama masih tersedia sumber daya air yang memadai secara kuantitatif dan kualitatif, budidaya perikanan bisa berlangsung dalam bentang spasial sperti tersebut di atas. 

Di kawasan pegunungan, perbukitan dan dataran tinggi terdapat sumber daya air berupa mata air, sungai (jeram) dan danau dataran tinggi (danau vulkanik), sedangkan pada kawasan dataran rendah terdapat sungai (berarus tenang), danau dataran rendah, rawa dan sumur. Di kawasan pesisir terdapat pantai, muara sungai dan rawa payau, sedangkan di kawasan laut terdapat perairan laut dangkal, teluk, selat, dan perairan laut lepas/laut dalam. Perairan laut dangkal biasanya berupa perairan karang dalam yang umunya berupa reef flat dan laguna (goba). 

Berdasarkan zonasi darat dan laut dikenal inland aquaculture dan marine aquaculture (mariculture/marikultur). Inland aquaculture adalah budidaya perikanan yang dilakukan di darat dengan menggunakan sumber air berupa air tawar (mata air, sungai, danau, waduk, saluran irigasi, air hujan dan air sumur, serta genangan air lainnya) atau air payau. Marikultur adalah kegiatan budidaya perikanan yang dilakukan di laut. Pembagian seperti ini juga berlaku pada kegiatan penangkapan sehingga dikenal inland fisheries atau penangkapan di perairan umum dan marine fisheries atau penangkapan di laut. Perairan umum mencakup sungai, saluran irigasi, danau, waduk, rawa, dan genangan air lainnya. 

Budidaya perikanan bisa dilakukan di darat dan di laut, mulai dari pegunungan, perbukitan, dataran tinggi, dataran rendah, pantai, muara sungai, teluk, selat, perairan dangkal terlindung (protected shallow seas) terumbu karang (reef flat) hingga laut lepas/laut dalam (open seas/deep seas).


Baca Juga :

Post a Comment for "Ruang Lingkup Budidaya Perikanan Berdasarkan Spasial"


Catatan Penting untuk Pembaca:
Informasi dalam artikel ini disajikan sebagai bacaan umum yang bersifat informatif dan ringan. Untuk keperluan akademik, penelitian ilmiah, atau keputusan teknis mendalam, sangat disarankan merujuk pada sumber primer seperti jurnal ilmiah peer-reviewed, buku teks biologi kelautan, dan publikasi resmi dari institusi riset. Anda juga dapat menelusuri data lebih lanjut melalui portal resmi dan database ilmiah yang terverifikasi untuk memperoleh keakuratan yang lebih tinggi.

🌾 Terima kasih telah membaca hingga akhir. Semoga artikel ini bukan hanya memberi pengetahuan, tapi juga mengantar satu dua langkah ke dalam keheningan yang berisi. Jika tulisan ini bermanfaat, kami bersyukur. Jika ada kekeliruan, biarlah itu menjadi pengingat bahwa ilmu adalah lautan yang tak pernah selesai dicatat. Selamat menjelajah, dan semoga setiap air yang kau jumpai mengajarkanmu sesuatu.


Dalam diamnya perairan menyimpan berjuta rahasia, tulisan ini mencoba membisikkan sebutir darinya. Jika kamu merasakan getarnya, bantu kami terus menyelam—menjemput hikmah di kedalaman yang tak terlihat.

🐬 Dukung Dunia Perairan di Sociabuzz